Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Isu-isu dan Kebijakan Pendidikan Kontemporer

Ada beberapa point yang akan saya uraikan disini yaitu : 

Pemerataan Pendidikan

Dari yang  saya pelajari. Dimana di Indonesia saat ini masih mengalami masalah dibidang pemerataan pendidikan. Hal ini disebabkan dana pendidikan yang masih didomenasi oleh kaum menengah ke atas sehingga ada beberapa kaum menengah ke bawah yang tidak nerasakan pendidikan. 

Karena hal ini muncul kesengajaan pendidikqn di kota dan di desa, terutama di daerah perbatasan di luar pulau jawa. Lalu apa langkah selanjutnya yang akan kita ambil. Yaitu mewujudkan hal tersebut, maka pemerintah harus membuat atau mengambil kebijakan yang tepat seperti adanya kebijakan wajib belajar sembilan tahun. 

Kebijakan ini dilaksanakan dari SD hingga Smp dengan pemerataan tenaga pendidik di setiap daerah

2. Kualitas dan Mutu Pendidikan

Yang mana permasalahan yang paling mendasar dalam pendidikan yaitu masalah mutu pendidikan. Mengapa demikian, karena pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal juka dibandingkan dengan pendidikan di Negara-negara lain. Contoh yang saya ambil disini banyaknya tenaga pendidikan yang mengajar namun tidak sesuai dengan bidangnya , selain itu tingkat kejujuran dan kedisiplinan peserta didik juga masih rendah.

3. Biaya Pendidikan

Sudah tak lazim lagi bagi kita dengan biaya pendidikan. Dimana keadaan ekonomi pendidikan di Indonesia yang semakin terpuruk karena di zaman sekarang muncul wabah baru yang sering kita dengar yaitu covid'19 yang sudah melanda indonesia dan terlebih seluruh dunia.

 Dengan munculnya virus ini memberikan dampak yang buruk bagi pendidikan di Indonesia. Banyak anak yang tidak bisa meneruskan pendidikan dengan alasan biaya yang mahal. 

Orang tuapn resah dengan biaya sekarang yang harus membeli paket data dan juga masih membayar biaya sekolah, inj sanatlah membuat orang tua benar-benar harus kerja2x lipat lagi. 

Tapi sekarang pemerintah memberikan danabis kepada siswa/i SD-SMP , bahkan ada yang mengatakan mahasiswa pun sudah mendapatkan beasiswa. Ini hanya segelitir saja tidak semua lembaga mendapatkannya.

4. Keadaan Lingkungan Belajar

Banyak lembaga sekolah yang menurut saya kurang lengkap  fasilitasnya dari ruang belajar. Alat belajar dan wadah bagi siswa/i berprestasi. Tempat yang kurang bagus bisa memicu ketidak konsentrasi bagi pelajar saat menerima pelajaran.

Seperti sekarang dalam keadaan wabah covid'19 , dimana pelajar dituntut untuk menerima pelajaran dari handphone atau secara tidak labgsung dengan guru. Ini bisa memicu si pelajar untuk asik main game ataupun tidak mendengarkan isi materi yang guru berikan. 

Banyak sekali siswa/i sekarang menyalahgunakan alat belajarnya dan itu bisa dirasakan oleh para orang tua. Murid dan juga Guru. Disaat mereka menerima pelajaran seharusnya orang tua ataupun orang lain yang mengawasi si pelajar untuk terus mendengarkan dan mengerjakan tugas atau pelajaran yang guru berukan , agar si pelajar tetap bisa bersekolah seperti biasanya.

5. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah yang diambil yaitu terutama dari menteri pendidikan dan kebudayaan dalam beberapa tahun belakang ini mengalami revrensi perubahan jabatan yang membuat terjadinya perubahan beberapa kebijakan sehingga mengganggu sistem pendidikan dan kurangnya evesien , melaksanakan beberapa program baru dan kurangnya sosialisasi program baru juga menjadi permasalahan dalam menyampaikan materi . 

Seperti yang saya dengar saat ini perubahan Ktsp menjadi K-13 dan penghapusan ujian nasional lalu diberlakukan full day school yang masih prokontra dari beberapa pihak.

6. Pihak yang terkait

Ada beberapa Pihak yang terkait dalam problematikan pendidikan di Indonesia yang saya cantumkan disini : 

  • Kesejahteraan guru
  • Kesejahteraan yang relatif rendah terutama guru honorer 
  • Rendahnya perhatian orang tua terhadal pentingnya pendidikan untuk anakK
  • Kemampuananak yang rendahK
  • Keadaansekolah


Penulis : Zahrotul Ulya

Editor : Ardinata